Gereja Katedral Bandung

Bandung Jawa Barat.

Gereja Katedral Ruteng

Ruteng Manggarai.

Gereja Katedral Waitabula

Waitabula Sumba Barat Daya NTT.

Iklan

Pasang Iklan Hubungi Redaksi

ads

Rabu, 08 Januari 2025

Ajaran Sosial Gereja: Keadilan, Perdamaian, dan Kasih

 

Ajaran Sosial Gereja adalah peta jalan moral yang memadukan keadilan, perdamaian, dan kasih dalam membangun masyarakat. Gereja Katolik mengundang semua umat, tanpa memandang latar belakang, untuk bekerja sama demi menciptakan dunia yang lebih adil, damai, dan penuh kasih, sesuai dengan kehendak Allah.

I. Pendahuluan

Ajaran Sosial Gereja (ASG) adalah bagian integral dari tradisi Katolik yang menawarkan prinsip-prinsip moral untuk membimbing umat dalam kehidupan sosial. ASG berakar dari Kitab Suci, tulisan para Bapa Gereja, ensiklik para paus, dan dokumen-dokumen Gereja, terutama sejak Rerum Novarum (1891) oleh Paus Leo XIII.

Ajaran ini berfokus pada keadilan, perdamaian, dan kasih sebagai dasar untuk menciptakan masyarakat yang adil dan harmonis, di mana martabat manusia dihormati dan kesejahteraan bersama ditegakkan.


II. Prinsip-Prinsip Utama Ajaran Sosial Gereja

ASG mencakup beberapa prinsip inti yang mendukung keadilan, perdamaian, dan kasih:

  1. Martabat Manusia

    • Setiap manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:27) sehingga memiliki nilai yang tak ternilai.
    • Martabat manusia menjadi dasar bagi semua prinsip lain dalam ASG.
  2. Kesejahteraan Bersama (Bonum Commune)

    • Semua aspek masyarakat harus diarahkan untuk mencapai kesejahteraan bersama, bukan hanya untuk kelompok tertentu.
    • Contohnya: akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan layak bagi semua orang.
  3. Solidaritas

    • Solidaritas menekankan tanggung jawab bersama untuk saling mendukung, terutama terhadap yang lemah, miskin, dan terpinggirkan.
    • Seperti dikatakan oleh Santo Paulus, "Jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita" (1 Korintus 12:26).
  4. Subsidiaritas

    • Subsidiaritas berarti bahwa keputusan harus dibuat di tingkat yang paling dekat dengan orang yang terdampak, kecuali jika lebih baik ditangani di tingkat yang lebih tinggi.
    • Prinsip ini mendorong pemberdayaan individu dan komunitas kecil tanpa intervensi berlebihan dari pemerintah atau otoritas besar.
  5. Keutuhan Ciptaan

    • ASG mengakui bahwa manusia harus menjaga ciptaan Allah, termasuk bumi dan segala isinya.
    • Dalam ensiklik Laudato Si’, Paus Fransiskus menekankan perlunya tanggung jawab ekologis.

III. Keadilan dalam Ajaran Sosial Gereja

Keadilan dalam ASG memiliki cakupan luas:

  1. Keadilan Komutatif:
    Mengatur hubungan individu dengan individu lain, seperti dalam transaksi bisnis yang adil.

  2. Keadilan Distributif:
    Menuntut distribusi yang adil dari sumber daya dan kekayaan, terutama untuk melindungi kelompok yang rentan.

  3. Keadilan Sosial:
    Menekankan bahwa struktur masyarakat harus mendukung kesetaraan, menghormati martabat manusia, dan memastikan akses ke hak-hak dasar.

Contoh konkret:

  • Upaya untuk menghapuskan kemiskinan melalui kebijakan redistribusi ekonomi.
  • Advokasi terhadap upah layak untuk pekerja.

IV. Perdamaian sebagai Visi Gereja

Perdamaian bukan sekadar ketiadaan perang, tetapi suatu keadaan harmoni yang melibatkan keadilan dan kasih.

  1. Pesan Yesus:

    • “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Matius 5:9).
    • Perdamaian sejati membutuhkan keadilan. Tanpa keadilan, perdamaian hanyalah ilusi.
  2. Peran Gereja dalam Perdamaian:

    • Mendamaikan konflik antara individu, kelompok, atau bangsa.
    • Mendorong dialog antaragama untuk mengatasi ketegangan etnis dan agama.
  3. Contoh Nyata:

    • Paus Yohanes Paulus II memainkan peran penting dalam menurunkan ketegangan Perang Dingin.
    • Gereja aktif dalam mediasi konflik di berbagai belahan dunia, seperti Afrika dan Timur Tengah.

V. Kasih: Dasar dari Segala Hal

Kasih adalah inti dari seluruh ajaran Kristiani dan menjadi fondasi bagi keadilan dan perdamaian.

  1. Kasih dalam Kitab Suci:

    • Yesus mengajarkan kasih sebagai perintah terbesar: “Kasihilah Tuhan Allahmu… dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Matius 22:37-39).
    • Kasih ini mencakup semua orang, bahkan musuh.
  2. Kasih dalam Aksi Sosial:

    • Kasih diwujudkan dalam tindakan nyata seperti membantu kaum miskin, memperjuangkan hak-hak buruh, dan melindungi lingkungan.
    • Gereja memelopori banyak karya amal seperti rumah sakit, sekolah, dan panti asuhan.
  3. Contoh Kasih dalam Gereja:

    • Organisasi seperti Caritas Internationalis membantu korban bencana alam dan perang.
    • Para misionaris Katolik di seluruh dunia melayani kebutuhan spiritual dan material masyarakat.

VI. Relevansi Ajaran Sosial Gereja dalam Dunia Modern

ASG memberikan panduan etis untuk menghadapi isu-isu global seperti:

  1. Kemiskinan dan Ketidakadilan Ekonomi:

    • Gereja mendorong redistribusi kekayaan dan keadilan ekonomi.
    • Paus Fransiskus sering menekankan perhatian pada kaum miskin dan terlupakan.
  2. Perubahan Iklim:

    • Laudato Si’ menyerukan perlunya menjaga lingkungan sebagai tanggung jawab moral.
    • Gereja mengajak umat bekerja sama untuk mengatasi krisis ekologi.
  3. Migrasi dan Pengungsi:

    • Gereja menyerukan solidaritas terhadap pengungsi dan migran yang melarikan diri dari perang, kelaparan, atau penganiayaan.
  4. Teknologi dan Etika:

    • Gereja mengingatkan pentingnya menjaga martabat manusia dalam penggunaan teknologi, seperti kecerdasan buatan dan bioteknologi.


Sejarah Gereja Katolik dan Peranannya dalam Peradaban

 

Gereja Katolik telah memainkan peran besar dalam membentuk peradaban dunia selama lebih dari dua milenium.

  • Dari membangun pendidikan dan seni, hingga mendukung ilmu pengetahuan dan hukum, Gereja berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang beradab.
  • Meskipun menghadapi tantangan sepanjang sejarah, Gereja terus beradaptasi untuk menjawab kebutuhan zaman sambil tetap berpegang pada ajaran Kristus.

I. Awal Berdirinya Gereja Katolik

Gereja Katolik berakar dari kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus sekitar tahun 30 M di Yerusalem.

  • Pentakosta (50 Hari Setelah Paskah): Saat Roh Kudus turun ke atas para rasul, Gereja mulai mewartakan Injil ke seluruh dunia.
  • Kepemimpinan Santo Petrus: Santo Petrus, yang dianggap sebagai paus pertama, memimpin Gereja awal. Tradisi ini dilanjutkan oleh para penerusnya di Roma.

II. Peran Gereja dalam Kekaisaran Romawi

  • Masa Penganiayaan (1-3 M):
    Umat Kristiani dianiaya oleh Kekaisaran Romawi karena menolak menyembah dewa-dewa Romawi. Banyak martir seperti Santo Stefanus, Santo Sebastianus, dan Santa Perpetua menjadi saksi iman.
  • Edik Milano (313 M):
    Kaisar Konstantinus Agung mengakhiri penganiayaan dengan melegalkan agama Kristen.
  • Konsili Nicea (325 M):
    Konsili ekumenis pertama ini menetapkan dasar teologis seperti doktrin Tritunggal Mahakudus.

III. Abad Pertengahan: Pengaruh Gereja dalam Peradaban

  1. Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan

    • Gereja mendirikan universitas pertama di Eropa, seperti Universitas Paris dan Bologna.
    • Tokoh-tokoh seperti Santo Thomas Aquinas mengembangkan filsafat dan teologi, mengintegrasikan iman dan akal.
    • Gereja mendukung pengembangan ilmu pengetahuan, misalnya oleh Gregor Mendel (biarawan, "bapak genetika") dan Georges Lemaître (imam, penggagas teori Big Bang).
  2. Seni dan Arsitektur

    • Katedral Gotik dan seni Renaisans dipengaruhi oleh iman Katolik. Contoh: Katedral Notre-Dame, karya Michelangelo, dan fresko Sistina.
    • Musik liturgi berkembang melalui komposer seperti Palestrina dan Gregorio Allegri.
  3. Kesejahteraan Sosial

    • Gereja mendirikan rumah sakit, panti asuhan, dan lembaga amal.
    • Ordo-ordo religius, seperti Fransiskan dan Benediktin, melayani kaum miskin dan terpinggirkan.
  4. Hukum dan Pemerintahan

    • Ajaran Gereja Katolik memengaruhi hukum Romawi dan hukum Kanon, yang menjadi dasar hukum modern di banyak negara.
    • Konsep martabat manusia dan hak asasi manusia berkembang dari teologi Katolik.

IV. Masa Reformasi dan Kontra-Reformasi

  • Reformasi Protestan (1517): Dipimpin oleh Martin Luther, yang menolak beberapa ajaran dan praktik Gereja, seperti penjualan indulgensi.
  • Konsili Trente (1545-1563): Gereja mereformasi dirinya untuk menjawab tantangan Reformasi. Konsili ini memperkuat ajaran Katolik dan membentuk ordo Yesuit, yang menjadi ujung tombak pendidikan dan misi.

V. Gereja Katolik dalam Dunia Modern

  1. Konsili Vatikan II (1962-1965):

    • Gereja membuka diri untuk dialog dengan dunia modern, memperbarui liturgi, dan mempertegas misi perdamaian.
  2. Peran Sosial dan Kemanusiaan

    • Paus Yohanes Paulus II memainkan peran penting dalam meruntuhkan Komunisme di Eropa Timur.
    • Gereja melalui Caritas Internationalis aktif dalam misi bantuan kemanusiaan global.
  3. Dialog Antaragama:

    • Gereja mempromosikan dialog dengan agama lain, seperti Islam dan Yahudi, untuk membangun perdamaian dunia.
  4. Isu Modern:

    • Ajaran sosial Gereja menyoroti isu kemiskinan, perubahan iklim, dan keadilan sosial. Paus Fransiskus dengan ensiklik Laudato Si’ mengajak umat untuk menjaga bumi.

Diambil dari berbagai Sumber

P A U S dan Sejarahnya


Kepala Gereja Katolik di dunia dipanggil dengan sebutan Paus (dari bahasa Yunani pappas, atau bahasa Italia papa, panggilan akrab seorang anak kecil terhadap ayahnya) karena otoritasnya yang superior dan karena dilaksanakan dengan cara yang paternal, mengikuti teladan Yesus Kristus.

Paus Pertama

Dan Aku berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. (Matius 16:18-19)

Suksesi Apostolik

Rasul-rasul yang kudus (Petrus dan Paulus), setelah mendirikan dan membangun Gereja (Katolik di Roma), menyerahkan kursi keuskupan kepada Linus. Paulus menyebutkan tentang Linus ini dalam surat kepada Timotius (2 Timotius 4:21). Dia digantikan oleh Anacletus, dan setelahnya, pada urutan ketiga dari para Rasul, Clement diangkat sebagai uskup. Dia telah bertemu muka dengan para Rasul yang kudus dan bersama-sama mereka. Boleh dikatakan bahwa dia masih mendengar gema kotbah para Rasul, dan menyaksikan tradisi-tradisi mereka dengan mata kepalanya sendiri. Dan tidak hanya dia, karena masih ada banyak lagi yang lain, yang telah diajarkan langsung oleh para Rasul.

...Setelah Clement, Evaristus menggantikan, dan Alexander menggantikan Evaristus. Lalu, yang keenam setelah Rasul, Sixtusdiangkat, setelahnya Telesphorus , yang juga menjadi martir dengan mulia. Lalu Hyginus, dan setelahnya, Pius, dan setelahnya AnicetusSoter menggantikan Anicetus, dan sekarang, di tempat kedua-belas setelah Rasul, kedudukan uskup jatuh kepada Eleutherus. Dalam urutan ini, dan melalui ajaran para Rasul yang diteruskan dalam Gereja, kotbah kebenaran telah sampai kepada kita.
(Santo Irenaeus, uskup Lyons, Perancis. Lahir tahun 140 - wafat tahun 202. Salah satu Bapa Gereja.)

 Sejarah Para Bapa Gereja

  1. Santo Petrus (33-64 atau 33-67)
  2. Santo Linus dari Tuscany (67-76)
  3. Santo Anacletus (atau Cletus) dari Roma (76-88)
  4. Santo Clement I dari Roma (88-97)
  5. Santo Evaristus dari Yunani (97-105)
  6. Santo Alexander I dari Roma (105-115)
  7. Santo Sixtus I dari Roma (115-125)
  8. Santo Telesphorus dari Yunani (125-136)
  9. Santo Hyginius dari Athena, Yunani (136-140)
  10. Santo Pius I dari Aquileia (140-155)
  11. Santo Anicetus dari Emesa, Syria (155-166)
  12. Santo Soter dari Campagna, Italia (166-175)
  13. Santo Eleutheriusdari Nicopolis di Epirus, Yunani (175-189)
  14. Santo Victor I dari Afrika (189-199)
  15. Santo Zephyrinusdari Roma (199-217)
  16. Santo Callixtus I dari Roma (217-222)
  17. Santo Urban I dari Roma (222-230)
  18. Santo Pontian dari Roma (230-235)
  19. Santo Anterus dari Yunani (235-236)
  20. Santo Fabian dari Roma (236-250)
  21. Santo Cornelius dari Roma (251-253)
  22. Santo Lucius I dari Roma (253-254)
  23. Santo Stephen I dari Roma (254-257)
  24. Santo Sixtus II dari Athena, Yunani (257-258)
  25. Santo Dionysius, asal tidak diketahui (259-268)
  26. Santo Felix I dari Roma (269-274)
  27. Santo Eutychian dari Luni (275-283)
  28. Santo Caius dari Dalmatia (283-296)
  29. Santo Marcellinus dari Roma (296-304)
  30. Santo Marcellus I dari Roma (308-309)
  31. Santo Eusebius dari Calabria, Yunani (309-310)
  32. Santo Melchiades atau Miltiades dari Afrika (311-314)
  33. Santo Sylvester I dari Roma (314-335)
  34. Santo Markus dari Roma (336)
  35. Santo Julius I dari Roma (337-352)
  36. Liberiusdari Roma (352-366)
  37. Santo Damasus I dari Spanyol (366-384)
  38. Santo Siricius dari Roma (384-399)
  39. Santo Anastasius I dari Roma (399-401)
  40. Santo Innocentius I dari Albano (401-417)
  41. Santo Zozimus dari Mesuras, Yunani (417-418)
  42. Santo Boniface I dari Roma (418-422)
  43. Santo Celestinus I dari Campania (422-432)
  44. Santo Sixtus III dari Roma (432-440)
  45. Santo Leo I (Agung) dari Tuscany (440-461)
  46. Santo Hilarius dari Sardinia (461-468)
  47. Santo Simplicius dari Tivoli (468-483)
  48. Santo Felix III (II) dari Roma (483-492)
  49. Santo Gelasius I dari Afrika (492-496)
  50. Anastasius IIdari Roma (496-498)
  51. Santo Symmachus dari Sardinia (498-514)
  52. Santo Hormisdas dari Frosinone (514-523)
  53. Santo Yohanes I dari Tuscany (523-526)Martir
  54. Santo Felix IV (III) dari Samnium (526-530)
  55. Boniface II dari Roma (530-532)
  56. Yohanes II(Mercury) dari Roma (533-535)
  57. Santo Agapitus I dari Roma (535-536)
  58. Santo Silverius I dari Campania (536-537)
  59. Vigiliusdari Roma (537-555)
  60. Pelagius I dari Roma (556-561)
  61. Yohanes III dari Roma (561-574)
  62. Benedictus Idari Roma (575-579)
  63. Pelagius IIdari Roma (579-590)
  64. Santo Gregorius I (Agung)dari Roma (590-604)
  65. Sabiniandari Blera di Tuscany (604-606)
  66. Boniface IIIdari Roma (607)
  67. Santo Boniface IVdari Abruzzi (608-615)
  68. Santo Deusdedit (Adeodatus I)dari Roma (615-618)
  69. Boniface Vdari Naples (619-625)
  70. Honorius I dari Campania (625-638)
  71. Severinus dari Roma (640)
  72. Yohanes IV dari Dalmatia (640-642)
  73. Theodore I orang Yunani dari Leventine Koloni di Roma (642-649)
  74. Santo Martin I dari Todi (649-655)
  75. Santo Eugene I dari Roma (654-657)
  76. Santo Vitalian dari Segni (657-672)
  77. Adeodatus II dari Roma (672-676)
  78. Donusdari Roma (676-678)
  79. Santo Agatho dari Yunani dari Sicilia (678-681)
  80. Santo Leo II dari Sicilia (682-683)
  81. Santo Benedictus II dari Roma (684-685)
  82. Yohanes V dari Antiokia, Siria (685-686)
  83. Conon dari Yunani dari Thracian (?) (686-687)
  84. Santo Sergius I orang Siria dari Palermo (687-701)
  85. Yohanes VI dari Yunani (701-705)
  86. Yohanes VIIorang Yunani dari Calabria (705-707)
  87. Sisinnius orang Yunani dari Siria (708)
  88. Constantine dari Siria (708-715)
  89. Santo Gregorius II dari Roma (715-731)
  90. Santo Gregorius III dari Siria (731-741)
  91. Santo Zacharius orang Yunani dari Calabria (741-752)
  92. Stephen II (III) dari Roma (752-757)
  93. Santo Paulus I dari Roma (757-767)
  94. Stephen III (IV)dari Sicilia (768-772)
  95. Adrianus I dari Roma (772-795)
  96. Santo Leo III dari Roma (795-816)
  97. Stephen IV dari Roma (816-817)
  98. Santo Paschal I dari Roma (817-824)
  99. Eugene II dari Roma (824-827)
  100. Valentinus dari Roma (827)
  101. Gregorius IV dari Roma (827-844)
  102. Sergius II dari Roma (844-847)
  103. Santo Leo IV dari Roma (847-855)
  104. Benedictus III dari Roma (855-858)
  105. Santo Nicholas I (Agung) dari Roma (858-867)
  106. Adrianus II dari Roma (867-872)
  107. Yohanes VIII dari Roma (872-882)
  108. Marinus I dari Gallese (882-884)
  109. Santo Adrianus III dari Rome (884-885)
  110. Stephen V (VI) dari Rome (885-891)
  111. Formosus Uskup Porto (891-896)
  112. Boniface VI dari Roma (896)
  113. Stephen VI (VII) dari Roma (896-897)
  114. Romanus dari Gallese (897)
  115. Theodore II dari Roma (897)
  116. Yohanes IX dari Tivoli (898-900)
  117. Benedictus IV dari Roma (900-903)
  118. Leo V dari Ardea (903)
  119. Sergius III dari Roma (904-911)
  120. Anastasius III dari Roma (911-913)
  121. Landus dari Sabina (913-914)
  122. Yohanes X dari Tossignano (Imola) (914-928)
  123. Leo VI dari Roma (928)
  124. Stephen VII (VIII) dari Roma (928-931)
  125. Yohanes XI dari Roma (931-935)
  126. Leo VII dari Roma (936-939)
  127. Stephen VIII (IX) dari Roma (939-942)
  128. Marinus II dari Roma (942-946)
  129. Agapitus II dari Roma (946-955)
  130. Yohanes XII (Octavius) dari Tusculum (955-964)
  131. Leo VIII dari Roma (963-965)
  132. Benedictus V dari Roma (964-966)
  133. Yohanes XIII dari Roma (965-972)
  134. Benedictus VI dari Roma (973-974)
  135. Benedictus VII dari Roma (974-983)
  136. Yohanes XIV (Peter Campenora) dari Pavia (983-984)
  137. Yohanes XV dari Roma (983-996)
  138. Gregorius V (Bruno dari Carinthia) dari Saxony (996-999)
  139. Sylvester II (Gerbert) dari Auvergne (999-1003)
  140. Yohanes XVII (Siccone) dari Roma (1003)
  141. Yohanes XVIII (Phasianus) dari Roma1004-1009
  142. Sergius IV(Peter) dari Roma (1009-1012)
  143. Benedictus VIII (Theophylactus) dari Tusculum (1012-1024)
  144. Yohanes XIX (Romanus) dari Tusculum (1024-1032)
  145. Benedictus IX (Theophylactus) dari Tusculum (1032-1044)
  146. Sylvester III (Yohanes) dari Roma (1045)
  147. Benedictus IX (kedua kalinya) (Theophylactus) dari Tusculum (1045)
  148. Gregorius VI (Yohanes Gratianus) dari Roma (1045-1046)
  149. Clement II (Suitger, Lord Morsleben & Hornburg) dari Saxony (1046-1047)
  150. Benedictus IX (ketiga kalinya) (Theophylactus) dari Tusculum (1047-1048)
  151. Damasus II (Poppo) dari Bavaria, Jerman (1048)
  152. Santo Leo IX (Bruno) dari Alsace (1049-1054)
  153. Victor II (Gebhard) dari Swabia (1055-1057)
  154. Stephen IX (X) (Frederick) dari Lorraine (1057-1058)
  155. Nicholas II (Gerard) dari Burgundy (1059-1061)
  156. Alexander II (Anselmo da Baggio) dari Milan (1061-1073)
  157. Santo Gregorius VII (Hildebrand) dari Tuscany (1073-1085)
  158. Beato Victor III (Dauferius atau Desiderius) dari Benevento (1086-1087)
  159. Beato Urban II (Otto diLagery) dari Perancis (1088-1099)
  160. Paschal II (Raniero) dari Ravenna (1099-1118)
  161. Gelasius II (Giovanni Caetani) dari Gaeta (1118-1119)
  162. Callistus II (Guido dari Burgundi) dari Burgundy, Perancis (1119-1124)
  163. Honorius II (Lamberto) dari Fiagnano (Imola) (1124-1130)
  164. Innocentius II (Gregorio Papareschi) dari Roma (1130-1143)
  165. Celestinus II (Guido) dari Citta di Castello (1143-1144)
  166. Lucius II (Gerardo Caccianemici) dari Bologna (1144-1145)
  167. Beato Eugene III (Bernardo Paganelli di Montemagno) dari Pisa (1145-1153)
  168. Anastasius IV (Corrado) dari Roma (1153-1154)
  169. Adrianus IV (Nicholas Breakspear) dari Inggris (1154-1159)
  170. Alexander III (Rolando Bandinelli) dari Siena (1159-1181)
  171. Lucius III (Ubaldo Allucingoli) dari Lucca (1181-1185)
  172. Urban III (Uberto Crivelli) dari Milan (1185-1187)
  173. Gregorius VIII (Alberto de Morra) dari Benevento (1187)
  174. Clement III (Paulo Scolari) dari Roma (1198-1191)
  175. Celestinus III (Giacinto Bobone) dari Roma (1191-1198)
  176. Innocentius III (Lotario dei Conti di Segni) dari Anagni (1198-1216)
  177. Honorius III (Cencio Savelli) dari Roma (1216-1227)
  178. Gregorius IX (Ugolino, Count Segni) dari Anagni (1227-1241)
  179. Celestinus IV (Goffredo Castiglioni) dari Milan (1241)
  180. Innocentius IV (Sinibaldo Fieschi) dari Genoa (1243-1254)
  181. Alexander IV (Rinaldo) dari Ienne (Roma) (1254-1261)
  182. Urban IV (Jacques Pantalon) dari Troyes, Perancis (1261-1264)
  183. Clement IV (Guy Foulques atau Guido le Gros) dari Perancis (1265-1268)
  184. Beato Gregorius X (Teobaldo Visconti) dari Piacenza (1271-1276)
  185. Beato Innocentius V (Peter dari Tarentaise) dari Savoy (1276)
  186. Adrianus V (Ottobono Fieschi) dari Genoa (1276)
  187. Yohanes XXI (Petrus Juliani atau Petrus Hispanus) dari Portugal (1276-1277)
  188. Nicholas III (Giovanni Gaetano Orsini) dari Roma (1277-1280)
  189. Martin IV (Simon de Brie) dari Perancis (1281-1285)
  190. Honorius IV (Giacomo Savelli) dari Roma (1285-1287)
  191. Nicholas IV (Girolamo Masci) dari Ascoli (1288-1292)
  192. Santo Celestinus V (Pietro del Murrone) dari Isernia (1294)
  193. Boniface VIII (Benedetto Caetani) dari Anagni (1294-1303)
  194. Beato Benedictus XI (Niccolo Boccasini) dari Treviso (1303-1304)
  195. Clement V (Bertrand de Got) dari Perancis (1305-1314)
  196. Yohanes XXII (Jacques d'Euse) dari Cahors, Perancis (1316-1334)
  197. Benedictus XII (Jacques Fournier) dari Perancis (1334-1342)
  198. Clement VI (Pierre Roger) dari Perancis (1342-1352)
  199. Innocentius VI (Etienne Aubert) dari Perancis (1352-1362)
  200. Beato Urban V (Guillaume de Grimoard) dari Perancis (1362-1370)
  201. Gregorius XI (Pierre Roger de Beaufort) dari Perancis (1370-1378)
  202. Urban VI (Bartolomeo Prignano) dari Naples (1378-1389)
  203. Boniface IX (Pietro Tomacelli) dari Naples (1389-1404)
  204. Innocentius VII (Cosma Migliorati) dari Sulmona (1404-1406)
  205. Gregorius XII (Angelo Correr) dari Venice (1406-1415)
  206. Martin V (Oddone Colonna) dari Roma (1417-1431)
  207. Eugene IV (Gabriele Condulmer) dari Venice (1431-1447)
  208. Nicholas V (Tommaso Parentucelli) dari Sarzana (1447-1455)
  209. Callistus III (Alfonso Borgia) dari Jativa (Valencia) (1455-1458)
  210. Pius II (Enea Silvio Piccolomini) dari Siena (1458-1464)
  211. Paul II (Pietro Barbo) dari Venice (1464-1471)
  212. Sixtus IV (Francesco della Rovere) dari Savona (1471-1484)
  213. Innocentius VIII (Giovanni Battista Cibo) dari Genoa (1484-1492)
  214. Alexander VI (Rodrigo Borgia) dari Jativa (Valencia) (1492-1503)
  215. Pius III (Francesco Todeschini-Piccolomini) dari Siena (1503)
  216. Julius II (Giuliano della Rovere) dari Savona (1503-1513)
  217. Leo X (Giovanni de'Medici) dari Florence (1513-1521)
  218. Adrianus VI (Adrian Florensz) dari Utrecht, Jerman (1522-1523)
  219. Clement VII (Giulio de'Medici) dari Florence (1523-1534)
  220. Paulus III (Alessandro Farnese) dari Roma (1534-1549)
  221. Julius III (Giovanni Maria Ciocchi) dari Roma (1550-1555)
  222. Marcellus II (Marcello Cervini) dari Montepulciano (1555)
  223. Paulus IV (Gian Pietro Carafa) dari Naples (1555-1559)
  224. Pius IV (Giovan Angelo de'Medici) dari Milan (1559-1565)
  225. Santo Pius V (Antonio-Michele Ghislieri) dari Bosco (Alexandria) (1566-1572)
  226. Gregorius XIII (Ugo Buoncompagni) dari Bologna (1572-1585)
  227. Sixtus V (Felice Peretti) dari Grottamare (Ripatransone) (1585-1590)
  228. Urban VII (Giambattista Castagna) dari Roma (1590)
  229. Gregorius XIV (Niccolo Sfondrati) dari Cremona (1590-1591)
  230. Innocentius IX (Giovanni Antonio Facchinetti) dari Bologna (1591)
  231. Clement VIII (Ippolito Aldobrandini) dari Florence (1592-1605)
  232. Leo IX (Alessandro de'Medici) dari Florence (1605)
  233. Paulus V (Camillo Borghese) dari Roma (1605-1621)
  234. Gregorius XV (Alessandor Ludovisi) dari Bologna (1621-1623)
  235. Urban VIII (Maffeo Barberini) dari Florence (1623-1644)
  236. Innocentius X (Giovanni Battista Pamfili) dari Roma (1644-1655)
  237. Alexander VII (Fabio Chigi) dari Siena (1655-1667)
  238. Clement IX (Giulio Rospigliosi) dari Pistoia (1667-1669)
  239. Clement X (Emilio Altieri) dari Roma (1670-1676)
  240. Beato Innocentius XI (Benedetto Odescalchi) dari Como (1676-1689)
  241. Alexander VIII (Pietro Ottoboni) dari Venice (1689-1691)
  242. Innocentius XII (Antonio Pignatelli) dari Spinazzola (Venosa) (1691-1700)
  243. Clement XI (Giovanni Francesco Albani) dari Urbino (1700-1721)
  244. Innocentius XIII (Michelangelo dei Conti) dari Roma (1721-1724)
  245. Benedictus XIII (Pietro Francesco-Vincenzo Maria-Orsini) dari Gravina (Bari) (1724-1730)
  246. Clement XII (Lorenzo Corsini) dari Florence (1730-1740)
  247. Benedictus XIV (Prospero Lambertini) dari Bologna (1740-1758)
  248. Clement XIII (Carlo Rezzonico) dari Venice (1758-1769)
  249. Clement XIV (Giovanni Vincenzo Antonio-Lorenzo-Ganganelli) dari Rimini (1769-1774)
  250. Pius VI (Giovanni Angelo Braschi) dari Cesena (1775-1799)
  251. Pius VII (Barnaba-Gregorio-Chiaramonti) dari Cesena (1800-1823)
  252. Leo XII (Annibale della Genga) dari Genga (Fabriano) (1823-1829)
  253. Pius VIII (Fracesco Saverio Castiglioni) dari Cingoli (1829-1830)
  254. Gregorius XVI (Bartolomeo Alberto-Mauro-Cappelari) dari Belluno (1831-1846)
  255. Pius IX (Giovanni M. Mastai-Ferretti) dari Senigallia (1846-1878)
  256. Leo XIII (Gioacchino Pecci) dari Carpineto (Anagni) (1878-1903)
  257. Santo Pius X (Giuseppe Sarto) dari Riese (Treviso) (1903-1914)
  258. Benedictus XV (Giacomo della Chiesa) dari Genoa, Italia (1914-1922)
  259. Pius XI (Achille Ratti) dari Desio, Milan, Italia (1922-1939)
  260. Pius XII (Eugenio Pacelli) dari Roma (1939-1958)
  261. Yohanes XXIII (Angelo Giuseppe Roncalli) dari Sotto il Monte (Bergamo) (1958-1963)
  262. Paulus VI (Giovanni Battista Montini) dari Concescio (Brescia) (1963-1978)
  263. Yohanes Paulus I (Albino Luciani) dari Forno di Canale (Belluno) (1978)
  264. Yohanes Paulus II (Karol Wojtyla) Wadowice, Polandia (1978-2005)
  265. Benedictus XVI (Y. Ratzinger) Bavaria, Jerman (2005-Sekarang
Sumber: Iman Katolik.Or.id

ads