sia.Mgr. Petrus "Piet" Turang, Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang, meninggal dunia pada usia 78 tahun di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, pada Jumat, 4 April 2025.
Mgr. Petrus Turang lahir di Tataaran, Sulawesi Utara, pada 23 Februari 1947.Beliau ditahbiskan sebagai imam pada 18 Desember 1974 dan kemudian diangkat sebagai Uskup Agung Kupang pada 10 Oktober 1997, menggantikan Mgr. Gregorius Manteiro, S.V.D.Beliau menjabat hingga 9 Maret 2024, sebelum akhirnya digantikan oleh Mgr. Hironimus Pakaenoni.
Selama masa kepemimpinannya, Mgr. Turang dikenal atas dedikasinya dalam mengembangkan Keuskupan Agung Kupang.Beliau mengusung moto "Pertransiit Benefaciendo" yang berarti "Ia berkeliling sambil berbuat baik" (Kisah Para Rasul 10:38).
Mgr. Turang telah lama berjuang melawan penyakit gagal ginjal dan menjalani perawatan cuci darah sebelum akhirnya berpulang.
Kepergian Mgr. Petrus Turang meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik di Keuskupan Agung Kupang dan seluruh Indonesia.Semoga beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan.
sumber: Sesawi.net, Pos Kupang.com, kupang.tribunnews.com, Hidup katolik.com, Komsos Keuskupan Agung Kupang
Sebelum menerima Sakramen Ekaristi melalui Komuni Pertama atau sambut baru gereja katolik biasa memberikan kursus sambut baru, Materi kursus Sambut Baru di Gereja Katolik biasanya ditujukan untuk orang (baik anak-anak atau orang dewasa) yang akan menerima Sakramen Ekaristi pertama kali. Kursus ini bertujuan untuk membantu mereka memahami iman Katolik, terutama tentang Ekaristi, dan bagaimana mereka harus bersiap secara spiritual dan praktis.
1. Pengantar Iman Katolik
Sebelum menerima Sakramen Ekaristi pertama kali, anak-anak perlu memahami dasar-dasar iman Katolik:
Siapa itu Yesus Kristus?
Yesus adalah Putra Allah yang datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Ia lahir dari Perawan Maria, wafat di kayu salib, dan bangkit pada hari ketiga.
Arti menjadi murid Yesus
Menjadi murid Yesus berarti mengikuti ajaran-Nya, hidup dalam kasih, dan menjalankan perintah-Nya setiap hari.
Dasar-dasar iman Katolik
Kredo (Syahadat): Pernyataan iman Katolik, seperti "Aku Percaya kepada Allah..."
Sakramen: Tanda kehadiran Allah yang memberikan rahmat kepada umat-Nya.
Doa: Sarana komunikasi dengan Tuhan, penting untuk kehidupan rohani.
Perintah Allah: Sepuluh perintah Allah sebagai pedoman hidup Kristiani.
2. Sakramen dalam Gereja Katolik
Gereja Katolik memiliki tujuh sakramen, yang dibagi menjadi tiga kelompok:
Sakramen Inisiasi:
Baptis → Sakramen pertama yang menjadikan seseorang anggota Gereja.
Ekaristi → Penerimaan Tubuh dan Darah Kristus untuk pertama kali.
Krisma → Penguatan iman dengan penerimaan Roh Kudus.
Sakramen Penyembuhan:
4. Tobat (Pengakuan Dosa) → Mendapatkan pengampunan dari Allah melalui imam.
5. Pengurapan Orang Sakit → Memberikan kekuatan dan rahmat kepada orang sakit.
Sakramen Pelayanan:
6. Perkawinan → Persatuan antara pria dan wanita dalam kasih Tuhan.
7. Imamat → Penerimaan tugas sebagai imam untuk melayani umat.
Karena anak-anak akan menerima Sakramen Ekaristi, mereka perlu memahami arti pentingnya dalam kehidupan rohani.
3. Mengenal dan Memahami Sakramen Ekaristi
Apa itu Ekaristi?
Sakramen Ekaristi adalah perayaan syukur kepada Tuhan, di mana roti dan anggur berubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Ini adalah makanan rohani bagi umat Katolik.
Bagian-bagian dalam Misa Kudus:
Ritus Pembuka → Tanda salib, doa tobat, doa pembuka.
Liturgi Sabda → Pembacaan Kitab Suci, homili, doa umat.
Liturgi Ekaristi → Persiapan persembahan, Doa Syukur Agung, Komuni.
Ritus Penutup → Berkat dan pengutusan umat.
Doa dan persiapan sebelum menerima Komuni:
Hati harus bersih dari dosa berat.
Harus berpuasa satu jam sebelum menerima Komuni.
Menerima dengan hormat dan penuh iman.
4. Pentingnya Tobat dan Pengampunan
Pengertian dosa dan akibatnya:
Dosa adalah pelanggaran terhadap kehendak Allah. Dosa menjauhkan kita dari kasih Tuhan dan dapat merusak hubungan dengan sesama.
Sakramen Rekonsiliasi (Pengakuan Dosa):
Sakramen ini diberikan oleh imam atas nama Kristus untuk mengampuni dosa. Ada 5 langkah penting dalam pengakuan dosa:
Pemeriksaan batin → Menyadari kesalahan yang telah dilakukan.
Menyesal dan berniat bertobat → Memohon ampun dan tidak ingin mengulanginya.
Mengakui dosa kepada imam → Mengatakan dosa dengan jujur dalam Sakramen Tobat.
Menerima penitensi → Melakukan doa atau perbuatan baik yang diberikan imam.
Menerima absolusi → Imam memberikan pengampunan dari Allah.
5. Doa-doa Penting dalam Kehidupan Katolik
Doa adalah sarana utama untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Beberapa doa yang harus dikuasai:
Doa Bapa Kami → Doa yang diajarkan Yesus sendiri.
Doa Salam Maria → Menghormati Bunda Maria, ibu Yesus.
Doa Kemuliaan → Pujian kepada Allah Tritunggal.
Doa Aku Percaya → Pengakuan iman Katolik.
Doa sebelum dan sesudah Komuni → Untuk mempersiapkan hati dan mengucap syukur setelah menerima Ekaristi.
Doa Tobat → Mengakui dosa dan mohon pengampunan dari Tuhan.
6. Sikap dan Tata Krama dalam Misa dan Komuni
Bagaimana bersikap dalam gereja:
Datang tepat waktu dan berpakaian sopan.
Tidak bermain atau berbicara saat Misa berlangsung.
Mengikuti doa dan nyanyian dengan penuh hormat.
Cara menerima Komuni dengan hormat:
Mendekati altar dengan tenang.
Menerima Tubuh Kristus dengan tangan terbuka atau langsung di lidah.
Mengatakan "Amin" sebagai tanda iman.
Tidak boleh membawa Komuni ke tempat lain atau membuangnya.
Menghormati Sakramen Mahakudus di Tabernakel:
Berlutut atau membungkuk sebelum dan sesudah Misa.
Berdoa dengan penuh hormat jika berada di dekat Tabernakel.
7. Menjadi Murid Kristus Sehari-hari
Setelah menerima Komuni Pertama, anak-anak harus terus bertumbuh dalam iman:
Hidup dalam kasih dan berbagi:
Menolong sesama, terutama yang membutuhkan.
Menghormati orang tua dan guru.
Bersikap jujur dan tidak iri hati.
Menjalankan ajaran Yesus dalam keluarga dan sekolah:
Berdoa bersama keluarga setiap hari.
Menghormati teman dan tidak membully.
Menjadi teladan dalam kebaikan dan kejujuran.
Pentingnya terus bertumbuh dalam iman setelah Komuni Pertama:
Rutin mengikuti Misa setiap Minggu.
Rajin membaca Kitab Suci dan berdoa.
Mengikuti kegiatan rohani di gereja, seperti Sekolah Minggu atau misdinar.
Kursus Sambut Baru bukan sekadar persiapan untuk menerima Komuni Pertama, tetapi juga untuk membangun dasar iman yang kuat dalam kehidupan anak-anak. Setelah menerima Ekaristi pertama kali, mereka diharapkan untuk terus hidup dalam kasih Tuhan dan menjadi saksi Kristus dalam kehidupan sehari-hari.
Hari ini, Senin, 31 Maret 2025, bacaan liturgi Katolik mengajak kita merenungkan janji Tuhan melalui Nabi Yesaya dan mukjizat Yesus yang tercatat dalam Injil Yohanes.
Bacaan Pertama: Yesaya 65:17-21
Dalam bacaan ini, Tuhan berfirman bahwa Ia akan menciptakan langit dan bumi yang baru, di mana kesedihan dan penderitaan tidak lagi diingat. Yerusalem akan menjadi kota penuh sukacita, dan penduduknya akan hidup dalam kegembiraan tanpa tangisan atau ratapan. Bayangkan dunia tanpa keluhan—mungkin tukang pijat akan kehilangan pekerjaan karena tidak ada lagi yang pegal-pegal!
Pemazmur mengungkapkan syukur kepada Tuhan yang telah menyembuhkan dan menyelamatkannya dari maut. Ia mengajak umat untuk memuji Tuhan, mengingat bahwa murka-Nya hanya sesaat, tetapi kasih setia-Nya berlangsung seumur hidup. Jadi, jika Anda merasa hidup ini seperti roller coaster, ingatlah bahwa Tuhan adalah operator wahana yang selalu memastikan kita selamat sampai akhir.
Bacaan Injil: Yohanes 4:43-54
Injil hari ini menceritakan tentang seorang pegawai istana yang anaknya sakit keras. Dengan penuh iman, ia meminta Yesus menyembuhkan anaknya. Yesus berkata, "Pergilah, anakmu hidup!" Pegawai itu percaya dan pulang. Di tengah jalan, ia mendapat kabar bahwa anaknya sembuh pada saat Yesus mengucapkan perkataan itu. Ini mengajarkan kita bahwa iman tidak memerlukan bukti langsung; percaya saja, seperti saat kita memesan barang online dan yakin paketnya akan sampai, meskipun belum melihatnya.
Makna dan Refleksi
Bacaan hari ini mengajarkan kita tentang harapan dan iman. Tuhan menjanjikan pembaruan dan sukacita bagi umat-Nya, mengingatkan kita bahwa setelah masa sulit akan ada kebahagiaan. Sementara itu, kisah pegawai istana menunjukkan bahwa iman yang tulus dan percaya pada kuasa Tuhan dapat membawa mukjizat dalam hidup kita. Jadi, meskipun hidup kadang terasa seperti sinetron dengan banyak drama, ingatlah bahwa Tuhan sudah menyiapkan episode bahagia di akhirnya.
Untuk memperdalam refleksi Anda, berikut ini adalah video renungan harian yang dapat Anda saksikan:
Gereja Katolik di Australia memiliki beberapa keunikan yang membedakannya dari negara lain. Berikut adalah beberapa aspek khas Katolik di Australia:
1. Keberagaman Umat dan Budaya
Australia memiliki populasi Katolik yang sangat beragam, terdiri dari berbagai latar belakang etnis dan budaya, termasuk imigran dari Italia, Irlandia, Filipina, Vietnam, Lebanon, dan negara-negara lain.
Gereja Katolik di Australia sering merayakan Misa dalam berbagai bahasa untuk mengakomodasi umat dari berbagai komunitas.
2. Pengaruh Sejarah Irlandia
Katolik di Australia awalnya berkembang pesat berkat imigran Irlandia pada abad ke-19.
Hingga kini, pengaruh budaya dan spiritualitas Katolik Irlandia masih terasa kuat dalam tradisi gereja di Australia.
3. Peran Besar dalam Pendidikan
Gereja Katolik di Australia mengelola banyak sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan.
Sekolah Katolik di Australia terkenal berkualitas tinggi dan banyak diminati, bahkan oleh non-Katolik.
4. Gereja yang Terlibat dalam Isu Sosial
Gereja Katolik di Australia aktif dalam berbagai isu sosial, seperti pengungsi, keadilan sosial, dan lingkungan.
Caritas Australia adalah salah satu organisasi Katolik terbesar yang bergerak dalam bantuan kemanusiaan.
5. Tantangan Sekularisasi
Seperti banyak negara Barat lainnya, Australia mengalami sekularisasi yang cukup tinggi, sehingga jumlah umat Katolik yang aktif dalam gereja mengalami penurunan.
Meskipun demikian, gereja tetap memiliki pengaruh dalam masyarakat, terutama melalui lembaga pendidikan dan sosial.
6. Keuskupan-Keuskupan yang Luas
Beberapa keuskupan di Australia mencakup wilayah geografis yang sangat luas, terutama di daerah pedalaman (outback), di mana umat Katolik tersebar di daerah yang jauh satu sama lain.
7. Hubungan dengan Suku Aborigin
Gereja Katolik Australia berupaya membangun hubungan baik dengan masyarakat Aborigin, termasuk dalam liturgi yang mengakomodasi elemen budaya mereka.
Ada juga inisiatif untuk mendukung keadilan bagi komunitas Aborigin, termasuk pengakuan terhadap sejarah kolonialisme.
Keunikan-keunikan ini membuat Katolik di Australia memiliki identitas yang khas dalam konteks budaya, sosial, dan sejarah negara tersebut.
Indonesia memiliki sejumlah keuskupan dan keuskupan agung yang tersebar di seluruh wilayah negara. Secara umum, struktur Gereja Katolik di Indonesia terbagi menjadi keuskupan (diocesan) dan keuskupan agung (archdiocesan).
Berikut adalah rincian jumlah keuskupan dan keuskupan agung di Indonesia:
Keuskupan Agung (Archdiocesan):
Jumlah: 10 Keuskupan Agung
Keuskupan Agung ini adalah yang terbesar dan memiliki lebih banyak wilayah gerejawi di dalamnya. Setiap keuskupan agung biasanya mencakup beberapa keuskupan di bawahnya, yang disebut keuskupan sufragan.
Daftar Keuskupan Agung di Indonesia:
Keuskupan Agung Jakarta
Keuskupan Agung Semarang
Keuskupan Agung Surabaya
Keuskupan Agung Makassar
Keuskupan Agung Medan
Keuskupan Agung Pontianak
Keuskupan Agung Palembang
Keuskupan Agung Kupang
Keuskupan Agung Manado
Keuskupan Agung Ambon
Keuskupan (Diocesan):
Keuskupan lebih kecil dalam lingkupnya dibandingkan dengan keuskupan agung dan umumnya di bawah pengawasan keuskupan agung yang terkait.
Indonesia memiliki 37 keuskupan yang tersebar di berbagai wilayah, yang merupakan bagian dari 10 keuskupan agung. Berikut adalah daftar ke-37 keuskupan tersebut, dikelompokkan berdasarkan keuskupan agungnya:
1. Keuskupan Agung Jakarta
Keuskupan Bogor
Keuskupan Bandung
2. Keuskupan Agung Semarang
Keuskupan Purwokerto
Keuskupan Surakarta
3. Keuskupan Agung Surabaya
Keuskupan Malang
Keuskupan Kediri
4. Keuskupan Agung Palembang
Keuskupan Pangkalpinang
Keuskupan Tanjungkarang
5. Keuskupan Agung Medan
Keuskupan Sibolga
Keuskupan Padang
6. Keuskupan Agung Pontianak
Keuskupan Sanggau
Keuskupan Sintang
Keuskupan Ketapang
7. Keuskupan Agung Makassar
Keuskupan Manokwari-Sorong
Keuskupan Amboina
Keuskupan Agats-Asmat
8. Keuskupan Agung Manado
Keuskupan Gorontalo
Keuskupan Toli-Toli
9. Keuskupan Agung Ambon
Keuskupan Ternate
Keuskupan Timika
10. Keuskupan Agung Kupang
Keuskupan Atambua
Keuskupan Weetebula
Keuskupan Larantuka
Keuskupan Ruteng
Keuskupan Maumere
Keuskupan Ende
Secara keseluruhan, Indonesia memiliki total 47 Keuskupan dan Keuskupan Agung. Struktur ini menggambarkan pembagian wilayah pastoral bagi umat Katolik di seluruh Indonesia.
Hari ini, Minggu, 30 Maret 2025, Gereja Katolik merayakan Minggu Prapaskah IV, yang juga dikenal sebagai Minggu Laetare, yang berarti "Bersukacitalah". Bacaan-bacaan liturgi hari ini mengajak kita untuk merenungkan kasih dan pengampunan Allah yang tak berkesudahan.
Bacaan Pertama diambil dari Kitab Yosua 5:9a,10-12. Setelah perjalanan panjang di padang gurun, bangsa Israel akhirnya memasuki Tanah Perjanjian dan merayakan Paskah di Gilgal. Menariknya, setelah mereka menikmati hasil bumi Kanaan, manna yang selama ini menjadi makanan pokok mereka berhenti turun. Seolah-olah Tuhan berkata, "Sudah cukup catering dari langit, sekarang saatnya kalian masak sendiri!"
Mazmur Tanggapan hari ini diambil dari Mazmur 34:2-3,4-5,6-7 dengan refrein: "Kecaplah dan lihatlah betapa baiknya Tuhan." Mazmur ini mengajak kita untuk selalu memuji Tuhan dan mengandalkan-Nya dalam setiap keadaan. Jadi, jika hidup terasa pahit, mungkin saatnya menambahkan sedikit 'gula' dari doa dan pujian.
Bacaan Kedua berasal dari 2 Korintus 5:17-21. Paulus mengingatkan bahwa dalam Kristus, kita adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, yang baru sudah datang. Bayangkan seperti mendapatkan upgrade gratis dari versi lama diri kita ke versi terbaru dengan fitur-fitur rohani yang lebih canggih!
Bacaan Injil diambil dari Lukas 15:1-3,11-32, yang menceritakan perumpamaan tentang anak yang hilang. Kisah ini menggambarkan seorang anak muda yang meminta warisan sebelum waktunya, menghabiskannya dengan hidup berfoya-foya, dan akhirnya menyadari kesalahannya lalu kembali kepada ayahnya. Sang ayah, dengan penuh kasih, menyambutnya kembali tanpa syarat. Ini seperti ketika kita pulang larut malam dan berharap orang tua sudah tidur, tapi ternyata mereka masih bangun dan berkata, "Akhirnya pulang juga, Nak. Lapar? Mau makan?"
Makna Sederhana dari bacaan hari ini adalah penekanan pada kasih dan pengampunan Allah yang tak terbatas. Seperti seorang ayah yang selalu membuka pintu bagi anaknya yang tersesat, demikian pula Tuhan selalu siap menerima kita kembali, betapapun jauhnya kita telah melangkah menjauh.