Gereja Katedral Bandung

Bandung Jawa Barat.

Gereja Katedral Ruteng

Ruteng Manggarai.

Gereja Katedral Waitabula

Waitabula Sumba Barat Daya NTT.

Iklan

Pasang Iklan Hubungi Redaksi

ads

Rabu, 08 Januari 2025

P A U S dan Sejarahnya


Kepala Gereja Katolik di dunia dipanggil dengan sebutan Paus (dari bahasa Yunani pappas, atau bahasa Italia papa, panggilan akrab seorang anak kecil terhadap ayahnya) karena otoritasnya yang superior dan karena dilaksanakan dengan cara yang paternal, mengikuti teladan Yesus Kristus.

Paus Pertama

Dan Aku berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. (Matius 16:18-19)

Suksesi Apostolik

Rasul-rasul yang kudus (Petrus dan Paulus), setelah mendirikan dan membangun Gereja (Katolik di Roma), menyerahkan kursi keuskupan kepada Linus. Paulus menyebutkan tentang Linus ini dalam surat kepada Timotius (2 Timotius 4:21). Dia digantikan oleh Anacletus, dan setelahnya, pada urutan ketiga dari para Rasul, Clement diangkat sebagai uskup. Dia telah bertemu muka dengan para Rasul yang kudus dan bersama-sama mereka. Boleh dikatakan bahwa dia masih mendengar gema kotbah para Rasul, dan menyaksikan tradisi-tradisi mereka dengan mata kepalanya sendiri. Dan tidak hanya dia, karena masih ada banyak lagi yang lain, yang telah diajarkan langsung oleh para Rasul.

...Setelah Clement, Evaristus menggantikan, dan Alexander menggantikan Evaristus. Lalu, yang keenam setelah Rasul, Sixtusdiangkat, setelahnya Telesphorus , yang juga menjadi martir dengan mulia. Lalu Hyginus, dan setelahnya, Pius, dan setelahnya AnicetusSoter menggantikan Anicetus, dan sekarang, di tempat kedua-belas setelah Rasul, kedudukan uskup jatuh kepada Eleutherus. Dalam urutan ini, dan melalui ajaran para Rasul yang diteruskan dalam Gereja, kotbah kebenaran telah sampai kepada kita.
(Santo Irenaeus, uskup Lyons, Perancis. Lahir tahun 140 - wafat tahun 202. Salah satu Bapa Gereja.)

 Sejarah Para Bapa Gereja

  1. Santo Petrus (33-64 atau 33-67)
  2. Santo Linus dari Tuscany (67-76)
  3. Santo Anacletus (atau Cletus) dari Roma (76-88)
  4. Santo Clement I dari Roma (88-97)
  5. Santo Evaristus dari Yunani (97-105)
  6. Santo Alexander I dari Roma (105-115)
  7. Santo Sixtus I dari Roma (115-125)
  8. Santo Telesphorus dari Yunani (125-136)
  9. Santo Hyginius dari Athena, Yunani (136-140)
  10. Santo Pius I dari Aquileia (140-155)
  11. Santo Anicetus dari Emesa, Syria (155-166)
  12. Santo Soter dari Campagna, Italia (166-175)
  13. Santo Eleutheriusdari Nicopolis di Epirus, Yunani (175-189)
  14. Santo Victor I dari Afrika (189-199)
  15. Santo Zephyrinusdari Roma (199-217)
  16. Santo Callixtus I dari Roma (217-222)
  17. Santo Urban I dari Roma (222-230)
  18. Santo Pontian dari Roma (230-235)
  19. Santo Anterus dari Yunani (235-236)
  20. Santo Fabian dari Roma (236-250)
  21. Santo Cornelius dari Roma (251-253)
  22. Santo Lucius I dari Roma (253-254)
  23. Santo Stephen I dari Roma (254-257)
  24. Santo Sixtus II dari Athena, Yunani (257-258)
  25. Santo Dionysius, asal tidak diketahui (259-268)
  26. Santo Felix I dari Roma (269-274)
  27. Santo Eutychian dari Luni (275-283)
  28. Santo Caius dari Dalmatia (283-296)
  29. Santo Marcellinus dari Roma (296-304)
  30. Santo Marcellus I dari Roma (308-309)
  31. Santo Eusebius dari Calabria, Yunani (309-310)
  32. Santo Melchiades atau Miltiades dari Afrika (311-314)
  33. Santo Sylvester I dari Roma (314-335)
  34. Santo Markus dari Roma (336)
  35. Santo Julius I dari Roma (337-352)
  36. Liberiusdari Roma (352-366)
  37. Santo Damasus I dari Spanyol (366-384)
  38. Santo Siricius dari Roma (384-399)
  39. Santo Anastasius I dari Roma (399-401)
  40. Santo Innocentius I dari Albano (401-417)
  41. Santo Zozimus dari Mesuras, Yunani (417-418)
  42. Santo Boniface I dari Roma (418-422)
  43. Santo Celestinus I dari Campania (422-432)
  44. Santo Sixtus III dari Roma (432-440)
  45. Santo Leo I (Agung) dari Tuscany (440-461)
  46. Santo Hilarius dari Sardinia (461-468)
  47. Santo Simplicius dari Tivoli (468-483)
  48. Santo Felix III (II) dari Roma (483-492)
  49. Santo Gelasius I dari Afrika (492-496)
  50. Anastasius IIdari Roma (496-498)
  51. Santo Symmachus dari Sardinia (498-514)
  52. Santo Hormisdas dari Frosinone (514-523)
  53. Santo Yohanes I dari Tuscany (523-526)Martir
  54. Santo Felix IV (III) dari Samnium (526-530)
  55. Boniface II dari Roma (530-532)
  56. Yohanes II(Mercury) dari Roma (533-535)
  57. Santo Agapitus I dari Roma (535-536)
  58. Santo Silverius I dari Campania (536-537)
  59. Vigiliusdari Roma (537-555)
  60. Pelagius I dari Roma (556-561)
  61. Yohanes III dari Roma (561-574)
  62. Benedictus Idari Roma (575-579)
  63. Pelagius IIdari Roma (579-590)
  64. Santo Gregorius I (Agung)dari Roma (590-604)
  65. Sabiniandari Blera di Tuscany (604-606)
  66. Boniface IIIdari Roma (607)
  67. Santo Boniface IVdari Abruzzi (608-615)
  68. Santo Deusdedit (Adeodatus I)dari Roma (615-618)
  69. Boniface Vdari Naples (619-625)
  70. Honorius I dari Campania (625-638)
  71. Severinus dari Roma (640)
  72. Yohanes IV dari Dalmatia (640-642)
  73. Theodore I orang Yunani dari Leventine Koloni di Roma (642-649)
  74. Santo Martin I dari Todi (649-655)
  75. Santo Eugene I dari Roma (654-657)
  76. Santo Vitalian dari Segni (657-672)
  77. Adeodatus II dari Roma (672-676)
  78. Donusdari Roma (676-678)
  79. Santo Agatho dari Yunani dari Sicilia (678-681)
  80. Santo Leo II dari Sicilia (682-683)
  81. Santo Benedictus II dari Roma (684-685)
  82. Yohanes V dari Antiokia, Siria (685-686)
  83. Conon dari Yunani dari Thracian (?) (686-687)
  84. Santo Sergius I orang Siria dari Palermo (687-701)
  85. Yohanes VI dari Yunani (701-705)
  86. Yohanes VIIorang Yunani dari Calabria (705-707)
  87. Sisinnius orang Yunani dari Siria (708)
  88. Constantine dari Siria (708-715)
  89. Santo Gregorius II dari Roma (715-731)
  90. Santo Gregorius III dari Siria (731-741)
  91. Santo Zacharius orang Yunani dari Calabria (741-752)
  92. Stephen II (III) dari Roma (752-757)
  93. Santo Paulus I dari Roma (757-767)
  94. Stephen III (IV)dari Sicilia (768-772)
  95. Adrianus I dari Roma (772-795)
  96. Santo Leo III dari Roma (795-816)
  97. Stephen IV dari Roma (816-817)
  98. Santo Paschal I dari Roma (817-824)
  99. Eugene II dari Roma (824-827)
  100. Valentinus dari Roma (827)
  101. Gregorius IV dari Roma (827-844)
  102. Sergius II dari Roma (844-847)
  103. Santo Leo IV dari Roma (847-855)
  104. Benedictus III dari Roma (855-858)
  105. Santo Nicholas I (Agung) dari Roma (858-867)
  106. Adrianus II dari Roma (867-872)
  107. Yohanes VIII dari Roma (872-882)
  108. Marinus I dari Gallese (882-884)
  109. Santo Adrianus III dari Rome (884-885)
  110. Stephen V (VI) dari Rome (885-891)
  111. Formosus Uskup Porto (891-896)
  112. Boniface VI dari Roma (896)
  113. Stephen VI (VII) dari Roma (896-897)
  114. Romanus dari Gallese (897)
  115. Theodore II dari Roma (897)
  116. Yohanes IX dari Tivoli (898-900)
  117. Benedictus IV dari Roma (900-903)
  118. Leo V dari Ardea (903)
  119. Sergius III dari Roma (904-911)
  120. Anastasius III dari Roma (911-913)
  121. Landus dari Sabina (913-914)
  122. Yohanes X dari Tossignano (Imola) (914-928)
  123. Leo VI dari Roma (928)
  124. Stephen VII (VIII) dari Roma (928-931)
  125. Yohanes XI dari Roma (931-935)
  126. Leo VII dari Roma (936-939)
  127. Stephen VIII (IX) dari Roma (939-942)
  128. Marinus II dari Roma (942-946)
  129. Agapitus II dari Roma (946-955)
  130. Yohanes XII (Octavius) dari Tusculum (955-964)
  131. Leo VIII dari Roma (963-965)
  132. Benedictus V dari Roma (964-966)
  133. Yohanes XIII dari Roma (965-972)
  134. Benedictus VI dari Roma (973-974)
  135. Benedictus VII dari Roma (974-983)
  136. Yohanes XIV (Peter Campenora) dari Pavia (983-984)
  137. Yohanes XV dari Roma (983-996)
  138. Gregorius V (Bruno dari Carinthia) dari Saxony (996-999)
  139. Sylvester II (Gerbert) dari Auvergne (999-1003)
  140. Yohanes XVII (Siccone) dari Roma (1003)
  141. Yohanes XVIII (Phasianus) dari Roma1004-1009
  142. Sergius IV(Peter) dari Roma (1009-1012)
  143. Benedictus VIII (Theophylactus) dari Tusculum (1012-1024)
  144. Yohanes XIX (Romanus) dari Tusculum (1024-1032)
  145. Benedictus IX (Theophylactus) dari Tusculum (1032-1044)
  146. Sylvester III (Yohanes) dari Roma (1045)
  147. Benedictus IX (kedua kalinya) (Theophylactus) dari Tusculum (1045)
  148. Gregorius VI (Yohanes Gratianus) dari Roma (1045-1046)
  149. Clement II (Suitger, Lord Morsleben & Hornburg) dari Saxony (1046-1047)
  150. Benedictus IX (ketiga kalinya) (Theophylactus) dari Tusculum (1047-1048)
  151. Damasus II (Poppo) dari Bavaria, Jerman (1048)
  152. Santo Leo IX (Bruno) dari Alsace (1049-1054)
  153. Victor II (Gebhard) dari Swabia (1055-1057)
  154. Stephen IX (X) (Frederick) dari Lorraine (1057-1058)
  155. Nicholas II (Gerard) dari Burgundy (1059-1061)
  156. Alexander II (Anselmo da Baggio) dari Milan (1061-1073)
  157. Santo Gregorius VII (Hildebrand) dari Tuscany (1073-1085)
  158. Beato Victor III (Dauferius atau Desiderius) dari Benevento (1086-1087)
  159. Beato Urban II (Otto diLagery) dari Perancis (1088-1099)
  160. Paschal II (Raniero) dari Ravenna (1099-1118)
  161. Gelasius II (Giovanni Caetani) dari Gaeta (1118-1119)
  162. Callistus II (Guido dari Burgundi) dari Burgundy, Perancis (1119-1124)
  163. Honorius II (Lamberto) dari Fiagnano (Imola) (1124-1130)
  164. Innocentius II (Gregorio Papareschi) dari Roma (1130-1143)
  165. Celestinus II (Guido) dari Citta di Castello (1143-1144)
  166. Lucius II (Gerardo Caccianemici) dari Bologna (1144-1145)
  167. Beato Eugene III (Bernardo Paganelli di Montemagno) dari Pisa (1145-1153)
  168. Anastasius IV (Corrado) dari Roma (1153-1154)
  169. Adrianus IV (Nicholas Breakspear) dari Inggris (1154-1159)
  170. Alexander III (Rolando Bandinelli) dari Siena (1159-1181)
  171. Lucius III (Ubaldo Allucingoli) dari Lucca (1181-1185)
  172. Urban III (Uberto Crivelli) dari Milan (1185-1187)
  173. Gregorius VIII (Alberto de Morra) dari Benevento (1187)
  174. Clement III (Paulo Scolari) dari Roma (1198-1191)
  175. Celestinus III (Giacinto Bobone) dari Roma (1191-1198)
  176. Innocentius III (Lotario dei Conti di Segni) dari Anagni (1198-1216)
  177. Honorius III (Cencio Savelli) dari Roma (1216-1227)
  178. Gregorius IX (Ugolino, Count Segni) dari Anagni (1227-1241)
  179. Celestinus IV (Goffredo Castiglioni) dari Milan (1241)
  180. Innocentius IV (Sinibaldo Fieschi) dari Genoa (1243-1254)
  181. Alexander IV (Rinaldo) dari Ienne (Roma) (1254-1261)
  182. Urban IV (Jacques Pantalon) dari Troyes, Perancis (1261-1264)
  183. Clement IV (Guy Foulques atau Guido le Gros) dari Perancis (1265-1268)
  184. Beato Gregorius X (Teobaldo Visconti) dari Piacenza (1271-1276)
  185. Beato Innocentius V (Peter dari Tarentaise) dari Savoy (1276)
  186. Adrianus V (Ottobono Fieschi) dari Genoa (1276)
  187. Yohanes XXI (Petrus Juliani atau Petrus Hispanus) dari Portugal (1276-1277)
  188. Nicholas III (Giovanni Gaetano Orsini) dari Roma (1277-1280)
  189. Martin IV (Simon de Brie) dari Perancis (1281-1285)
  190. Honorius IV (Giacomo Savelli) dari Roma (1285-1287)
  191. Nicholas IV (Girolamo Masci) dari Ascoli (1288-1292)
  192. Santo Celestinus V (Pietro del Murrone) dari Isernia (1294)
  193. Boniface VIII (Benedetto Caetani) dari Anagni (1294-1303)
  194. Beato Benedictus XI (Niccolo Boccasini) dari Treviso (1303-1304)
  195. Clement V (Bertrand de Got) dari Perancis (1305-1314)
  196. Yohanes XXII (Jacques d'Euse) dari Cahors, Perancis (1316-1334)
  197. Benedictus XII (Jacques Fournier) dari Perancis (1334-1342)
  198. Clement VI (Pierre Roger) dari Perancis (1342-1352)
  199. Innocentius VI (Etienne Aubert) dari Perancis (1352-1362)
  200. Beato Urban V (Guillaume de Grimoard) dari Perancis (1362-1370)
  201. Gregorius XI (Pierre Roger de Beaufort) dari Perancis (1370-1378)
  202. Urban VI (Bartolomeo Prignano) dari Naples (1378-1389)
  203. Boniface IX (Pietro Tomacelli) dari Naples (1389-1404)
  204. Innocentius VII (Cosma Migliorati) dari Sulmona (1404-1406)
  205. Gregorius XII (Angelo Correr) dari Venice (1406-1415)
  206. Martin V (Oddone Colonna) dari Roma (1417-1431)
  207. Eugene IV (Gabriele Condulmer) dari Venice (1431-1447)
  208. Nicholas V (Tommaso Parentucelli) dari Sarzana (1447-1455)
  209. Callistus III (Alfonso Borgia) dari Jativa (Valencia) (1455-1458)
  210. Pius II (Enea Silvio Piccolomini) dari Siena (1458-1464)
  211. Paul II (Pietro Barbo) dari Venice (1464-1471)
  212. Sixtus IV (Francesco della Rovere) dari Savona (1471-1484)
  213. Innocentius VIII (Giovanni Battista Cibo) dari Genoa (1484-1492)
  214. Alexander VI (Rodrigo Borgia) dari Jativa (Valencia) (1492-1503)
  215. Pius III (Francesco Todeschini-Piccolomini) dari Siena (1503)
  216. Julius II (Giuliano della Rovere) dari Savona (1503-1513)
  217. Leo X (Giovanni de'Medici) dari Florence (1513-1521)
  218. Adrianus VI (Adrian Florensz) dari Utrecht, Jerman (1522-1523)
  219. Clement VII (Giulio de'Medici) dari Florence (1523-1534)
  220. Paulus III (Alessandro Farnese) dari Roma (1534-1549)
  221. Julius III (Giovanni Maria Ciocchi) dari Roma (1550-1555)
  222. Marcellus II (Marcello Cervini) dari Montepulciano (1555)
  223. Paulus IV (Gian Pietro Carafa) dari Naples (1555-1559)
  224. Pius IV (Giovan Angelo de'Medici) dari Milan (1559-1565)
  225. Santo Pius V (Antonio-Michele Ghislieri) dari Bosco (Alexandria) (1566-1572)
  226. Gregorius XIII (Ugo Buoncompagni) dari Bologna (1572-1585)
  227. Sixtus V (Felice Peretti) dari Grottamare (Ripatransone) (1585-1590)
  228. Urban VII (Giambattista Castagna) dari Roma (1590)
  229. Gregorius XIV (Niccolo Sfondrati) dari Cremona (1590-1591)
  230. Innocentius IX (Giovanni Antonio Facchinetti) dari Bologna (1591)
  231. Clement VIII (Ippolito Aldobrandini) dari Florence (1592-1605)
  232. Leo IX (Alessandro de'Medici) dari Florence (1605)
  233. Paulus V (Camillo Borghese) dari Roma (1605-1621)
  234. Gregorius XV (Alessandor Ludovisi) dari Bologna (1621-1623)
  235. Urban VIII (Maffeo Barberini) dari Florence (1623-1644)
  236. Innocentius X (Giovanni Battista Pamfili) dari Roma (1644-1655)
  237. Alexander VII (Fabio Chigi) dari Siena (1655-1667)
  238. Clement IX (Giulio Rospigliosi) dari Pistoia (1667-1669)
  239. Clement X (Emilio Altieri) dari Roma (1670-1676)
  240. Beato Innocentius XI (Benedetto Odescalchi) dari Como (1676-1689)
  241. Alexander VIII (Pietro Ottoboni) dari Venice (1689-1691)
  242. Innocentius XII (Antonio Pignatelli) dari Spinazzola (Venosa) (1691-1700)
  243. Clement XI (Giovanni Francesco Albani) dari Urbino (1700-1721)
  244. Innocentius XIII (Michelangelo dei Conti) dari Roma (1721-1724)
  245. Benedictus XIII (Pietro Francesco-Vincenzo Maria-Orsini) dari Gravina (Bari) (1724-1730)
  246. Clement XII (Lorenzo Corsini) dari Florence (1730-1740)
  247. Benedictus XIV (Prospero Lambertini) dari Bologna (1740-1758)
  248. Clement XIII (Carlo Rezzonico) dari Venice (1758-1769)
  249. Clement XIV (Giovanni Vincenzo Antonio-Lorenzo-Ganganelli) dari Rimini (1769-1774)
  250. Pius VI (Giovanni Angelo Braschi) dari Cesena (1775-1799)
  251. Pius VII (Barnaba-Gregorio-Chiaramonti) dari Cesena (1800-1823)
  252. Leo XII (Annibale della Genga) dari Genga (Fabriano) (1823-1829)
  253. Pius VIII (Fracesco Saverio Castiglioni) dari Cingoli (1829-1830)
  254. Gregorius XVI (Bartolomeo Alberto-Mauro-Cappelari) dari Belluno (1831-1846)
  255. Pius IX (Giovanni M. Mastai-Ferretti) dari Senigallia (1846-1878)
  256. Leo XIII (Gioacchino Pecci) dari Carpineto (Anagni) (1878-1903)
  257. Santo Pius X (Giuseppe Sarto) dari Riese (Treviso) (1903-1914)
  258. Benedictus XV (Giacomo della Chiesa) dari Genoa, Italia (1914-1922)
  259. Pius XI (Achille Ratti) dari Desio, Milan, Italia (1922-1939)
  260. Pius XII (Eugenio Pacelli) dari Roma (1939-1958)
  261. Yohanes XXIII (Angelo Giuseppe Roncalli) dari Sotto il Monte (Bergamo) (1958-1963)
  262. Paulus VI (Giovanni Battista Montini) dari Concescio (Brescia) (1963-1978)
  263. Yohanes Paulus I (Albino Luciani) dari Forno di Canale (Belluno) (1978)
  264. Yohanes Paulus II (Karol Wojtyla) Wadowice, Polandia (1978-2005)
  265. Benedictus XVI (Y. Ratzinger) Bavaria, Jerman (2005-Sekarang
Sumber: Iman Katolik.Or.id

Selasa, 07 Januari 2025

PERJANJIAN BARU

Kitab-Kitab Perjanjian  Baru

No
KITAB
1
Matius
2
Markus
3
Lukas
4
Yohanes
5
Kisah Para Rasul
6
Roma
7
1 Korintus
8
2 Korintus
9
Galatia
No
KITAB
10Efesus
11Filipi
12Kolose
131 Tesalonika
142 Tesalonika
151 Timotius
162 Timotius
17Titus
18Filemon
No
KITAB
19Ibrani
20Yakobus
211 Petrus
222 Petrus
231 Yohanes
242 Yohanes
253 Yohanes
26Yudas
27Wahyu

PENGANTAR

Perjanjian Baru adalah sebuah kumpulan 27 kitab dari Kitab Suci yang ditulis selama 70 tahun setelah kebangkitan Yesus. Gereja para rasul melihat dalam kitab-kitab ini suatu ungkapan iman mereka yang otentik. Gereja telah mengakui secara resmi bahwa kitab-kitab ini diilhami oleh Allah, sabagai sabda Allah. Sama seperti dalam Perjanjian Lama, kitab-kitab ini tidak begitu saja jatuh dari langit, sebaliknya kita mengakuinya sebagai milik para rasul dan para pewarta Injil dalam Gereja Perdana. Kitab-kitab ini tidak bermaksud untuk menjawab semua pertanyaan kita mengenai iman, melainkan suatu kumpulan kesaksian dimana kita menemukan pribadi Yesus dan cara Gereja perdana melihat dirinya dijiwai dan digerekan oleh kuasa kebangkitan-Nya. Kehendak Allahlah yang membuat orang-orang Kristen dari segala abad dapat mengenal Yesus dan karya penebusan-Nya melalui kesaksian-kesaksian yang dahsyat ini.

Tetapi mengapa suatu perjanjian baru ditempatkan setelah Perjanjian Lama? Semata-mata karena setiap perjanjian membentuk suatu bagian sejarah keselamatan dan pewahyuan Allah dalam sejarah. Salib Yesus memisahkan dua fase ini.

Dalam Perjanjian Lama sebuah bangsa dibentuk. Mereka bertumbuh melalui pengalaman mereka, dan setelah berharap akan seribu satu hal yang dicari semua orang, mereka baru mengerti bahwa yang benar-benar penting adalah mengharapkan dan mencari kerajaan keadilan dimana semua orang akan diciptakan baru. Ketika kita membaca sejarah Kitab Suci, kita dapat melihat arah yang ditempuh dan menemukan tahap-tahap berbeda dan tokoh-tokoh kuncinya. Israel menemukan nilai luhur eksistensi dan kehidupan sosial. Kita mengerti mengapa mereka memerlukan waktu berabad-abad untuk menemukan suatu yang melampaui pemahaman mereka. Kita mengerti mengapa kesejahteraan kerajaan Israel kuno tidak dapat bertahan lama dan mengapa penting bagi umat Allah untuk menginsafi dan menyadari apa yang hilang dalam kekuasaan dan kemuliaan duniawi. Kita melihat mengapa, setelah bermunculan banyak juruselamat palsu, Juruselamat sejati datang bagi mereka yang sementara mengalami krisis akhir dibawah penindasan Romawi dan radikalisasi kekuatan-kekuatan politik.

Jadi pesan Yesus merupakan suatu panggilan untuk mengatasi keterbatasan nasionalisme dan fanastisisme yang sempit, supaya menemukan disini dan kini Kerajaan dan Keadilan Allah. Sejarah Israel harus mengalir kedalam suatu era baru dengan umat Allah yang universal, yang kaya pengetahuan akan Bapa dan Putra, Umat semacam itu tidak akan mempraktekan kekerasan sehingga menghindari perpecahan dan penindasan. Kita tahu bahwa bagsa Yahudi jatuh setelah beberapa tahun kemudian itulah akhir dari suatu dunia dan leyapnya sebuah harapan

Perjanjian Baru tidak menggantikan perjanjian Lama. Ajaran Yesus tidak membut peringatan-peringatan para nabi menjadi tidak relevan, Cinta tidak menggantikan keadilan. Keselamatan yang dijanjikan kepada umat Yahudi tidak digantikan oleh suatu “keselamatan jiwa-jiwa” tetapi sebaliknya Injil disampaikan sebagai kebenaran yang membebaskan yang meluruskan kembali sejarah dan mengerahkan semua bangsa kearah tujuan penyatuan kembali dan rekonsiliasi dalam Kristus atas semua kekuasaan manusia dan daya kreasi dalam alam semesta.

Ketika usaha-usaha untuk menginjili orang-orang Yahudi di Palestina gagal, orang-orang Kristen Yahudi pertama berbalik kepada bangsa-bangsa lain dan memberitakan Injil kepada mereka. Dalam beberapa tahun saja, Gereja mulai tersebar luas diseluruh Dunia, yang kemudian dikenal sebagai bangsa-bangsa dari kerajaanYunani-Romawi. Pada Permulaannya ada suatu kepercayaan umum diantara orang-orang Kristen bahwa pesan Yesus akan segera sampai keujung dunia, dan Yesus akan datang kembali dalam kemuliaan untuk menghakimi. Pada tahun 70-an ilusi ini hilang; sejarah berakhir lebih lama daripada yang telah mereka harapkan.

Komunitas-komunitas Kristen mulai mengumpulkan apa yang telah ditulis untuk menyelamatkan ajaran para rasul. Mereka juga mengartikan kembali pengalaman-pengalaman penting orang-orang Kristen perdana. Dari Kitab-kitab yang dihasilkan Gereja menyetujui kitab-kitab yang menyatakan iman sebagaimana diterima dari para rasul dan menolak kitab-kitab lainnya yang meskipun sangat pantas dihargai, kelihatannya tidak menyampaikan pesan iman yang paling fundamental dan universal.

Sumber : Kitab Suci Komunitas Kristiani (Edisi Pastoral Katolik) dalam Iman Katolik.or.id

Senin, 06 Januari 2025

Sepuluh Perintah Allah (Diterjemahkan dari Ten Commandments)

 Sepuluh Perintah Allah Disebut juga PERINTAH-PERINTAH ALLAH, atau DEKALOG (bahasa Yunani: deka, sepuluh, dan logos, sebuah kata), Sepuluh Firman Ucapan, nama terakhir umumnya digunakan oleh para Bapa Gereja Yunani.


Sepuluh Perintah Allah adalah perintah-perintah yang berkaitan dengan kewajiban-kewajiban mendasar agama dan moralitas dan mewujudkan ekspresi yang diwahyukan dari kehendak Sang Pencipta dalam kaitannya dengan seluruh tugas manusia kepada Allah dan sesama ciptaannya. Perintah-perintah ini ditemukan dua kali tercatat dalam Pentateukh, dalam Keluaran 20 dan Ulangan 5, tetapi diberikan dalam bentuk yang diringkas dalam katekismus. Ditulis oleh jari Allah pada dua loh batu, kode Ilahi ini diterima dari Yang Mahakuasa oleh Musa di tengah gemuruh Gunung Sinai, dan olehnya dijadikan dasar Hukum Musa. Kristus melanjutkan Perintah-perintah ini dalam perintah ganda kasih -- kasih kepada Allah dan sesama; Ia menyatakannya sebagai sesuatu yang mengikat menurut Hukum Baru dalam Matius 19 dan dalam Khotbah di Bukit (Matius 5). Ia juga menyederhanakan atau menafsirkannya, misalnya dengan menyatakan sumpah yang tidak perlu sama-sama melanggar hukum dengan sumpah palsu, dengan mengutuk kebencian dan fitnah serta pembunuhan, dengan memerintahkan bahkan untuk mencintai musuh, dan dengan mengutuk pemanjaan keinginan jahat sebagai sesuatu yang sarat dengan kejahatan yang sama seperti perzinahan (Matius 5). Gereja, di sisi lain, setelah mengubah hari istirahat dari Sabat Yahudi, atau hari ketujuh dalam seminggu, menjadi hari pertama, menjadikan Perintah Ketiga merujuk pada hari Minggu sebagai hari yang harus dikuduskan sebagai Hari Tuhan. Konsili Trente (Sess. VI, can. xix) mengutuk mereka yang menyangkal bahwa Sepuluh Perintah mengikat orang Kristen. Lebih lanjut tentang Sepuluh Perintah >

1 Lalu Allah mengucapkan semua firman ini. Ia berfirman,


2 'Akulah Yahweh, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari Mesir, tempat engkau tinggal sebagai budak.


3 Jangan ada padamu allah lain yang menyamai Aku.


4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.


5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya. Sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, dan Aku menghukum kesalahan orang tua terhadap anak-anak, cucu-cucu, dan cicit-cicit di antara orang-orang yang membenci Aku;


6 tetapi Aku bertindak dengan kasih yang setia terhadap beribu-ribu orang yang mengasihi Aku dan menaati perintah-perintah-Ku.


7 Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN tidak akan membiarkan orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan luput dari hukuman.


8 Ingatlah hari Sabat dan kuduskanlah itu.


9 Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,


10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat bagi TUHAN, Allahmu. Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan pada hari itu, baik kamu maupun anakmu laki-laki, anakmu perempuan, hamba-hambamu, laki-laki, perempuan, atau hewanmu, atau orang asing yang tinggal bersamamu.


11 Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit, bumi, laut dan segala isinya, tetapi pada hari ketujuh Ia berhenti bekerja. Itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.


12 Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.


13 Jangan membunuh.


14 Jangan berzinah.


15 Jangan mencuri.


16 Jangan memberi kesaksian dusta terhadap sesamamu.


17 Jangan menaruh hatimu kepada rumah sesamamu. Jangan menaruh hatimu kepada isteri sesamamu, kepada hambanya, laki-laki atau perempuan, kepada lembu atau keledai, atau kepada apa pun milik sesamamu.


18 Melihat guntur yang menggelegar, kilat yang menyambar, terompet yang berbunyi dan gunung yang berasap, semua orang menjadi takut dan menjauh.


19 "Berbicaralah kepada kami sendiri," kata mereka kepada Musa, "dan kami akan taat; tetapi jangan biarkan Allah berbicara kepada kami, atau kami akan mati."


20 Musa berkata kepada orang-orang itu, "Jangan takut; Allah datang untuk menguji kamu, supaya rasa takutmu kepada-Nya, yang selalu ada dalam pikiranmu, dapat mencegah kamu berbuat dosa."


21 Maka orang-orang itu menjauh sementara Musa mendekati awan gelap tempat Allah berada.


22 TUHAN berkata kepada Musa, "Katakanlah kepada orang Israel ini, "Kamu telah melihat sendiri bagaimana Aku telah berbicara kepadamu dari surga.


23 Jangan membuat allah dari perak untuk menyaingi Aku, dan jangan membuat bagimu allah dari emas.


24 "Kamu harus membuat bagi-Ku sebuah mezbah dari tanah untuk mempersembahkan korban bakaranmu dan korban persekutuanmu, domba dan sapimu. Di mana pun Aku ingin nama-Ku diingat, Aku akan datang kepadamu dan memberkatimu.


25 Jika kamu membuat mezbah dari batu, janganlah kamu membuatnya dari batu pahat, sebab jika kamu memahatnya, kamu akan menajiskannya.


26 Janganlah kamu menaiki tangga ke mezbah-Ku, karena di sana kamu akan memperlihatkan ketelanjanganmu."



Sumber: Catholic online.com

Kamis, 02 Januari 2025

Renungan Hari Ini

Kamis, 3 Januari 2025

Bacaan Injil: Yohanes 1:35-42

"Rabbi, di mana Engkau tinggal?" Mereka berkata kepada-Nya. Jawab Yesus: "Mari dan lihatlah!" Maka mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan tinggal bersama-Nya pada hari itu." (Yohanes 1:38-39)


Renungan:

Hari ini kita mendengar kisah panggilan pertama dari para murid Yesus. Ketika Yohanes Pembaptis melihat Yesus, dia berkata, “Lihatlah Anak Domba Allah.” Dua orang murid Yohanes mendengar perkataan itu dan memutuskan untuk mengikuti Yesus. Ketika mereka bertanya di mana Yesus tinggal, Dia tidak memberikan jawaban langsung. Sebaliknya, Dia mengajak mereka untuk datang dan melihat sendiri.

Yesus mengajak kita semua untuk datang dan melihat. Dia tidak memaksa kita, melainkan dengan lembut mengundang kita untuk mengalami pribadi-Nya secara langsung. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita juga sering mencari jawaban atas banyak pertanyaan dan kebingunguan. Namun, seperti yang diajarkan oleh Yesus, untuk menemukan jawaban sejati dan kedamaian batin, kita hanya perlu datang kepada-Nya, tinggal bersama-Nya, dan membiarkan diri kita untuk dipenuhi oleh kasih-Nya.

Panggilan Yesus tidak hanya ditujukan kepada para murid pada waktu itu, tetapi juga kepada kita sekarang. Yesus ingin kita mengundang-Nya ke dalam hidup kita, untuk tinggal dalam hati kita dan membimbing setiap langkah kita. Dengan tinggal bersama-Nya, kita akan melihat dunia dan hidup kita dengan mata yang berbeda—penuh dengan pengharapan, kasih, dan kedamaian.

Apakah kita siap menjawab panggilan Yesus hari ini untuk datang dan tinggal bersama-Nya? Kita hanya perlu membuka hati kita, dan mengizinkan Yesus untuk masuk ke dalam hidup kita, membawa terang-Nya ke dalam kegelapan hati kita.


Doa:

Tuhan Yesus, terima kasih atas panggilan-Mu yang penuh kasih. Aku ingin datang dan tinggal bersama-Mu, mendalami setiap ajaran-Mu dan merasakan kedamaian yang hanya dapat Engkau beri. Tolonglah aku untuk selalu membuka hati bagi-Mu, dan izinkan aku untuk melihat dunia dengan pandangan yang penuh kasih dan pengharapan. Semoga aku selalu dapat tinggal dalam hadirat-Mu dan menjadi saksi kasih-Mu di dunia ini. Amin.


Pesan hari ini:
Jangan ragu untuk datang kepada Yesus, di mana pun Anda berada. Biarkan Dia tinggal dalam hidup Anda, dan rasakan bagaimana Dia membawa kedamaian dan terang dalam setiap langkah hidup Anda.

ads